Allah Memperkenalkan Dirinya kepada Hamba-Hamba-Nya
Bersama Pemateri :
Ustadz Abdullah Taslim
Allah Memperkenalkan Dirinya kepada Hamba-Hamba-Nya adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam ilmiah dengan pembahasan Kitab Al-Fawaid. Pembahasan ini disampaikan oleh Ustadz Abdullah Taslim, M.A. pada Kamis, 10 Safar 1446 H / 15 Agustus 2024 M.
Kajian Islam Tentang Allah Memperkenalkan Dirinya kepada Hamba-Hamba-Nya
Benarlah Imam Ibnu Qayyim Rahimahullah yang menyatakan bahwa orang yang paling sempurna ibadah dan ketundukannya kepada Allah, adalah mereka yang beribadah dengan memahami kandungan nama-nama dan sifat-sifat Allah yang bisa dijangkau oleh pikiran manusia.
Selanjutnya, Imam Ibnu Qayyim Rahimahullah menyebutkan kesimpulan bahwa Allah memperkenalkan diri-Nya kepada hamba-hamba-Nya, terkadang dengan sifat-sifat uluhiyah yang dengan itu seorang hamba menetapkan hak untuk disembah dan diibadahi hanya milik Allah Subhanahu wa Ta’ala satu-satunya, tidak ada sekutu bagi-Nya. Terkadang juga dengan sifat rububiyah-Nya. Yaitu Allah sebagai satu-satunya pencipta, pengatur alam semesta, pemberi rezeki, yang menghidupkan dan mematikan, membangkitkan pada hari kiamat, serta yang maha kuasa mendatangkan kebaikan dan mencegah segala keburukan.
Allah Subhanahu wa Ta’ala Maha Mengetahui bahwa kebutuhan hati seorang hamba yang paling besar adalah mengenal Rabb-nya. Karena hati diciptakan oleh Allah agar diisi dengan kecintaan, ketundukan, pengharapan, dan rasa takut kepada Allah semata. Dengan inilah hati manusia akan hidup, bercahaya, dan selalu terisi dengan kebaikan, yang kemudian memotivasi anggota badan untuk melakukan ibadah dan amal ketaatan.
Ingatlah sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim:
أَلَا وَإِنَّ فِي الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ أَلَا وَهِيَ الْقَلْبُ
“Ketahuilah, dalam tubuh manusia ada segumpal daging. Jika segumpal daging itu baik, maka baik pula seluruh anggota tubuhnya. Jika rusak, maka rusak pula seluruh anggota tubuhnya. Ketahuilah, segumpal daging itu adalah hati.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dalam hadits lain, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
التَّقْوَى هَاهُنَا -وَيُشِيْرُ إِلَى صَدْرِهِ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ
“Takwa itu terletak di sini -yakni di dalam hati, sambil beliau menunjuk ke dada beliau tiga kali.” (HR. Muslim)
Allah Maha Mengetahui hal ini, sehingga Allah menurunkan dalam Al-Qur’an banyak pembahasan yang dominan mengenai kemahaindahan nama-nama-Nya, kemahatinggian, dan kesempurnaan sifat-sifat-Nya. Dengan mengenal ini, hati seorang hamba akan semakin kuat dalam keimanan, ketaatan, dan penghambaan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
إِنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ ۗ
“Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya hanyalah ulama (orang-orang yang berilmu).” (QS. Fathir [35]: 28)
Artinya, orang-orang yang berilmu adalah mereka yang mengenal Allah, mengenal nama-nama-Nya dan sifat-sifat-Nya. Maka persaksian seorang hamba tentang sifat-sifat uluhiyah Allah akan menumbuhkan kecintaan yang khusus kepada Allah. Jika mereka benar-benar mengenal Allah, memahami nama-nama-Nya yang Maha Indah dan sifat-sifat-Nya yang Maha Tinggi dan Maha Terpuji tanpa ada kekurangan dari segala sisi, maka hatinya akan mencintai Allah dengan kecintaan yang khusus, melebihi kecintaannya kepada makhluk apa pun di dunia ini.
Ingatlah, dalam kehidupan kita, hati bisa tumbuh dengan kecintaan kepada makhluk, karena kita melihat makhluk itu memiliki keindahan, keistimewaan, atau sesuatu yang tampak sempurna. Padahal, tentu saja, kesempurnaan makhluk itu tetap terbatas. Atau makhluk tersebut memiliki banyak kebaikan dan jasa kepada kita, kita bisa mencintainya, meskipun semua itu terbatas.
Bagaimana jika kita mengenal Yang Maha Indah, Yang Maha Tinggi, dan Yang Maha Sempurna, yaitu Dia, Al-Jamil, yang Maha Sempurna keindahannya? Bagaimana jika kita mengenal kebaikan-kebaikan dan limpahan nikmat yang selalu Allah curahkan, karunia, dan anugerah yang selalu Allah berikan kepada kita? Semakin kita mengenal Allah, pasti kita akan semakin mencintai-Nya, semakin selalu memuji dan menyanjung-Nya, serta semakin selalu mensyukuri nikmat-Nya. Kita juga akan selalu bersangka baik kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Persaksian seorang hamba terhadap sifat-sifat ilahiah Allah Subhanahu wa Ta’ala ini akan menumbuhkan dalam dirinya kecintaan yang khusus, juga akan menumbuhkan rasa rindu untuk bertemu Allah. Pasti, tabiat manusia adalah selalu ingin bertemu dengan sesuatu yang kita cintai, ingin dekat dengannya, ingin berjumpa dengannya, merasakan gembira dan senang ketika dekat dengannya, serta merasakan suka ketika melayaninya, yaitu beribadah kepada-Nya. Kita juga akan selalu berlomba-lomba untuk mendekatkan diri kepada-Nya dan berusaha untuk meraih cinta-Nya dengan mengamalkan ketaatan kepada-Nya.
Bagaimana pembahasan lengkapnya? Mari download mp3 kajian dan simak penjelasan yang penuh manfaat ini..
Download MP3 Kajian
Podcast: Play in new window | Download
https://soundcloud.com/radiorodja/allah-memperkenalkan-dirinya-kepada-hamba-hamba-nya
Artikel asli: https://www.radiorodja.com/54386-allah-memperkenalkan-dirinya-kepada-hamba-hamba-nya/